Inovasi sering diidentikkan dengan penggunaan metode baru oleh organisasi untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi baik itu produk, pelayanan, maupun metode dalam menghadapi persaingan bisnis. Di tengah 'New- Normal' saat ini inovasi dan improvisasi sangat dibutuhkan oleh oleh organisasi agar dapat mempertahankan bisnis nya.
Nah, terkait berinovasi, ada kisah dari perusahaan mainan anak LEGO;
LEGO, perusahaan mainan asal Denmark pernah mengalami stagnant dan melakukan inovasi yang agresif untuk mendongkrak kembali penjualannya, LEGO merekrut 30 orang desainer muda terbaik di Eropa dan menciptakan puluhan jenis mainan 'inovatif' yang ternyata semuanya flop di pasar dan hampir membuat LEGO bangkrut.
Beragam produk baru ciptaan para inovator yang awalnya digadang bisa mengeluarkan LEGO dari stagnasi justru membuat perusahaan mengalami kerugian akibat COGS yang dikeluarkan cukup besar dan ternyata kurang laku di pasaran. LEGO memproduksi terlalu banyak varian sehingga harus menjual kelebihan stock dengan harga diskon. Pilihan mainan yang variatif justru menyebabkan option paralyses.
Belajar LEGO, ternyata dalam berinovasi kita juga harus memperhatikan batasan - batasannya nya. Inovasi harus agile dalam menentukan fokus dan batasan inovasi nya. Memberi beberapa pilihan pada konsumen adalah sebuah hal yang baik, tapi hal baik yang terlalu banyak bisa menjadi hal yang tidak baik juga.
Sama halnya ketika kita akan melakukan pesanan makanan di sebuah restaurant, tanpa adanya bantuan best seller dan menu favorite tentu kita akan kebingungan dalam memilih menu yang tepat. Dari aspek psikologis, pilihan yang variatif akan membuat konsumen stress dan bisa meninggalkan keranjang belanja dan ujungnya akan menyebabkan lost sales.
Dalam berinovasi sebenarnya butuh fokus dan batasan yang jelas, tanpa hal tersebut maka apa yang dianggap sebuah inovasi sesungguhnya hanyalah kreatifitas yang tidak membawa keuntungan apapun. Inovasi dibutuhkan eksplorasi dan eksploitasi yang disempurnakan dengan continous improvement.
Terkait Option paralyses :
- Pertama, kita harus menyederhanakan pilihan, lakukan FGD, survey pada konsumen mana produk yang paling best seller dan eliminasi produk yang tidak laku dalam list anda.
- Kedua, drive konsumen ada dengan guidance best seller, favorite dan lain sebagianya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar