Selama ini, inkubator bayi dipandang sebagai barang mahal yang hanya dimiliki rumah sakit ternama, namun hal tersebut berhasil dipatahkan oleh prof. Raldi dengan inkubator ciptaanya. Jika harga inkubator yang selama ini berkisar antara 20 - 75 juta rupiah, prof. Raldi mampu menciptakan inkubator rumahan hemat biaya, hemat energi dan portable hanya seharga 2,5 juta rupiah. Inkubator ini terbukti telah menyelamatkan ratusan nyawa bayi prematur di Indonesia, dan yang paling mulia inkubator ini dipinjamkan secara GRATIS untuk keluarga kurang mampu yang bayinya krang sehat. Satu lagi, prof. Raldi ini ANTI PATEN! beliau tidak mematenkan hasil karnyanya. Bahkan beliau tidak sungkan mengajarkan jika ada yang berminat membuat inkubator ciptaanya. Subhanallah sekali prof satu ini. Prof raldi merupakan guru besar perpindahan kalor Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI)
"Saya tidak masalah inkubator saya ditiru, bahkan kalau ada yang mau diajarkan cara membuatnya, ayoo kita buat sama2, saya malah senang karena dengan begitu maka akan semakin banyak bayi yang diselamatkan. Mari kia bangun NKRI (Negara Kesatuan Republik Inkubator)" - prof.Raldi
Suasana seminar "Pembuatan Inkubator Bayi Hemat Energi dan Biaya"
Prof. Raldi sedikit bercerita tentang suka duka dalam menolong keluarga yang membutuhkan inkubatornya yang dalam sehari bisa mencapai ratusan SMS yang masuk dari para orang tua kurang mampu yang mengemis untuk dipinjamkan ikubator. "betapa miris rasanya mendengar rintihan para ibu yang memohon bantuan agar bayinya bisa diselamatkan". Namun, karena inkubator yang dipinjamkan jumlahnya tidak mencapai ratusan, jadi prof harus selektif dalam meminjamkan, misalnya saja bayi yang memiliki berat badan terendah itulah yang diutamakan.
Prof.Raldi beserta rekannya, Ibnu Roihan bekerjasama untuk terus melakukan inovasi2 demi kesempurnaan inkubator buatannya dan semua kekuarangan2 ditemukan saat turun langsung ke lapangan. Misalnya, saat mengantarkan inkubator langsung kerumah yang membutuhkan, tiba dilokasi sangat sulit untuk memasukkan inkubator kedalam kamar karena kamarnya sempit, belum lagi listrik di rumah tersebut hanya berkapasitas 400 watt sedangkan inkubator pada saat itu membutuhkan daya sebesar 240 watt, disitulah prof bersama rekannya Ibnu menemukan celah dan belajar untuk memperbaikinya. Akhirnya dibuatlah inkubator yang portable dengan daya untuk memfungsikannya hanya 160watt
Demo Inkubator Bayi di Sela2 seminar
Ibnu Roihan (rekan prof.Raldi) juga sedikit bercerita tentang suka duka diawal pembuatan inkubator (inkubator pertama), dimana saat sudah memiliki desain, mereka berdua membawa desainnya ke tukang kayu (untuk membuat bagian bawah) kata tukang kayu : "waah ini gampang banget kok, mudah! bianyanya cukup 500 ribu aja" tapi... setelah ditunggu berbulan2 barang yang dipesan belum juga jadi sedangkan sudah sangat dibutuhkan (mungkin tukang kayu bingung karena desain yang diberikan bersatuan mm sedangkan tukang kayu biasanya menggunakan cm) , akhirnya mereka membawa desain lagi ke tukang furniture. Harga awal pembuatan (untuk bawahan) cuma 800.000 karena menurut si tukang furniture desain yang diberikan pengerjannya cukup mudah, namun pembuatan item kedua dst harga melambung hingga 1,1 juta rupiah.
Saat ini tengah dikembangkan (diteliti) inkubator tanpa listrik, yang menggunakan daya dari Aki
Berikut beberapa Quotes dari prof.Raldi yang saya dapatkan setelah mengikuti seminar:
- "Satu langkah nyata lebih baik daripada seribu wacana:
- "untuk memulai bisnis yang paling dibutuhkan adalah skill, jangan sampai seperti UKM2 diluar sana yang hanya mampu bertahan 1 tahun karena skillnya kurang"
- "Besi 2000 kilo jauh lebih murah dibanding mobil yang hanya terdiri besi 1000 kilo karena diisi dengan skill, manufacturing, dll"
- "Janganlah sekali2 kamu melawan orangtua, terutama ibu, karena kunci kesuksesan kita berada di doa ibu"
Bagi yang membutuhkan inkubator 'GRATIS' ciptaan prof.Raldi silahkan hubungi :
sms : 085659312070
sms : 085659312070
web : koestoer.wordpress.com
email : koestoer@eng.ui.ac.id dan ibnu.roihan@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar