Masa dimana ekonomi sedang menurun, seharusnya perusahaan sudah siap melakukan improvement/ perbaikan disetiap proses yang ada. Seluruh bagian mulai dari jajaran top management hingga operasional harus berkontribusi untuk melihat kembali proses-proses mana yang dirasa kurang efektif dan banyak terjadi pemborosan.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan seperti misalnya kaizen, breakthrough hingga Business Process Re-engineering (BPR) atau biasa dikenal dengan Rekayasa ulang Proses Bisnis.
Business Process Re-engineering merupakan suatu metode untuk mendesain ulang suatu proses sehingga lebih efektif dan efisien tanpa merubah fungsi bisnis itu sendiri. BPR melihat proses-proses yang ada, apakah ada proses yang tidak efektif & efisien yang bisa menimbulkan terjadinya pemborosan (waktu & biaya) dan memperbaiki atau menyederhanakan proses-proses tersebut sehingga bisa berdampak kepada proses yang dirasa efektif & efisien.
Tim BP-RE PT. KES
Pada tahun 2017 saya berkesempatan unrtuk menjadi tim di Business Process Re-engineering di salah satu perusahaan manufacture Kalla Group yang dimana proses BPR kami lakukan selama tiga bulan.Adapun tahapan - tahapan yang kami lakukan ketika menjalankan Business Process Re-engineering adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi proses yang akan dilakukan perubahan
Pada tahap ini kami dibagi beberapa tim untuk mengidentikfikasi seluruh departemen pada perusahaan tersebut. Pada saat itu saya medapat bagian untuk mengidentifikasi Departemen Finance and Accountiung. Kami melakukan indentifikasi mengenai proses proses dyang ada di departemen Finance and Accountiung utanmanya proses yang menjadi prioritas untuk dilakukan pengembangan.
2. Menyusun proses inmprovement
Setelah mengidentifikasi proses priortitas yang akan dkembangkan, proses yang perlu di lakukan improvement ditentukan giuidance team yang yang akan menjadi leader pelaksanaan analisis proses dan blueprint.
3. Menganalisis Proses yang ada
Pada tahap ini dilakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan dari proses yang berlangsung sehingga diapat diketahui area mana yang membutukhkan imptrovement.
4. Merancang proses selanjutnya
Pada tahap ini dilakukan desain terhadap proses yang akan berlangsung beraarkan kekuatan dan kelemahan dari proses yang sedang berlangsung serta menentukan indikator keberhasilan dari masing - masing proses.
5. Implementasi
Tahap ini merupakan implementasi dari rencana improvement.
Dengan pelaksanaan Business Process Re-engineering (BPR) pada perusahaan maka diharapkan dapat menghilangkan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah agar proses bisnis yang dijalankan lebih efektif serta mempermudah pekerjaan agar lebih cepat dan praktis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar