Pages

What's Up with Gen Z?

Minggu, 30 Juni 2024


 
A while back in a WhatsApp group, some HR professionals were chatting about some hot topics. The discussion ranged from Trapera to Gen Z issues in Indonesia.

One hot topic was how hard it is for Gen Z to get jobs these days. The big question was, is it because Gen Z is tough to work with, or are the work environments just outdated post-COVID?

When we say "majority" here, we mean most of Gen Z, not all. Some people think Gen Z is a bunch of spoiled, weak kids. Someone even said, "Maybe we should avoid hiring Gen Z for now; they all seem to have the same issues." The issue is that most Gen Z folks struggle to adapt to older colleagues, always want to be understood, need constant direction, and quickly show dissatisfaction with their jobs, often complaining.

Many companies are finding it tough to adapt to Gen Z. They’ve grown up with rapidly advancing tech—like the internet, social media, and online marketplaces. They’re creative, but the key thing they need is a good attitude. They need to listen and put their egos aside.

On the flip side, companies need to understand that Gen Z brings new perspectives that can be valuable. They're usually more tech-savvy, quick to adapt to digital tools, and have fresh, out-of-the-box ideas.

So, maybe the solution isn’t to avoid hiring Gen Z, but to find ways to integrate them into a supportive and inclusive work environment. Companies could offer soft skills training to help Gen Z tackle workplace challenges while giving them space to express their creativity and innovation.

The bottom line is that succeeding with Gen Z is all about balance—creating a work environment that meets their expectations while encouraging them to develop the professionalism needed in the workplace. It's all about mutual understanding and adaptation to ensure a harmonious and productive work environment.

A Review of 'Giving Effective Feedback’

Selasa, 30 April 2024



Recently, I finished reading a book from the Harvard Business Review titled "Giving Effective Feedback", and below is my review of the book. I recommended this book to read because it’s easy to read and the material is organized and clear.

Feedback is something that helps to enchance communication and relationship positively if we do it correctly.  If we do incorrectly, it can backfire and permanently damage the communication. Giving feedback is askin a negotiation – it is a daunting task which needs to be handled tactfully.  Both parties need to be consonance.

Feedback intended to help recipient to change or adjust practices when the current ones aren’t  working. Therefore giving effective feedback becomes critical. The objectives of feedback conversation is to reinforce positive behavior or improve performance.

The book provides a clear guidelines and difference betwed feedback, coaching and performance Appraisal. Feedback discussion giving us opportunity to share the observations with others about the performance and behavior.

Some of the points that needs to be followed during feed back are:

  • Active Listening
  •  Monitoring the reactions
  • Pharaphrase the recepient

One should also keep in mind that Feedback is not a cure-all for workplace ills. The books also provides guide on providing feedcask to high performers, difficult conversations and feedback to boss and tips on giving positive feedback publicly.

Difference between Feedback, Coaching and Performance Appraisal

·       Feedback                                :  To reinforce or change behavior

·       Coaching                                : To improve skills

·       Performance Appraisals         : To evaluate past work

Feedback – Deliver right time, frequently , and in context

Don’t give feedback when

  • We don’t have all the information about given incident
  • When the person who needs the feedback is highly emotional or vulnerable
  • When you don’t have to time to deliver the feedback in a calm and througn manner
  • When the feedback is based on personal preference and not a need formmore effective behavior
  • When we have not yet formulated possible solution to help the recipient move forward

 

Avoiding Greed: A Guide to Cultivating a Selfless Mindset

Sabtu, 28 Oktober 2023

 


Tiga pola pikir ini penting dalam menghindari kita menjadi orang yang serakah.

Pertama, When we gain some, we lose some. Artinya kita perlu memahami bahwa dalam hidup ini, tidak ada yang gratis. Semua yang kita dapatkan biasanya datang dengan sebuah harga. Ketika kita ingin mengambil sesuatu, kita harus bersedia memberikan sesuatu sebagai imbalan. Ingin dapat gaji besar? Harus siap kerja keras + kerja cerdas. Memahami hal ini dapat menghindari kita jadi orang yang banyak maunya tapi sedikit usaha atau pengorbanannya. Dengan menyadari ini, kita akan lebih bersyukur dan tidak akan terlalu serakah.

Kedua, We can’t always get what we want to have. kita harus menerima kenyataan bahwa kita tidak selalu bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Terlepas dari seberapa keras kita berusaha atau berapa banyak pengorbanan yang kita lakukan, masih ada batasan dalam hal apa yang dapat kita capai. Ini bukan berarti kita harus berhenti berusaha, tetapi kita harus belajar menerima kenyataan bahwa kehidupan tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Dengan demikian, kita akan lebih rendah hati dan tidak akan menjadi serakah.

Terakhir, Take and give is the way to go. Penting untuk mengadopsi sikap memberi dan menerima. Jangan jadi orang yang maunya selalu dibantu dan dimengerti oleh orang lain tanpa melakukan hal yang sama besarnya untuk mereka. Jika kita ingin diberi pengertian dan bantuan oleh orang lain, kita juga harus siap memberikan hal yang sama kepada mereka. Kerjasama dan empati adalah hal yang sangat penting dalam menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain. Dengan pola pikir ini, kita tidak akan menjadi serakah dan akan menjadi individu yang lebih baik.

Orang kalau sudah serakah bukan hanya merugikan dirinya tapi bisa juga merugikan orang lain. Dalam dunia kerja, si serakah bisa saja malah sukses dengan kariernya, tapi apalah artinya sukses di atas penderitaan orang lain? 

Give more to have more and be happy for what we already have. We can always start from there!

Dengan menginternalisasi pola pikir ini, kita dapat menghindari jalan yang menuju keserakahan. Kita akan menjadi lebih bijaksana dalam mengelola keinginan dan ekspektasi kita.


A beautiful words from Prof. Quraish Shihab

Rabu, 01 Februari 2023

Reminder yg bagus sekali dari Prof. Quraish Shihab yang pernah viral di sejumlah platform media sosial tahun 2018-2019 

"Keberuntungan” kadang memainkan perannya dalam kehidupan manusia, sekalipun kerap tidak masuk akal. Karena itulah takdir mereka"

"Boleh jadi keterlambatanmu dari suatu perjalanan adalah keselamatanmu. Boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu keberkahan. Boleh jadi dipecatnya engkau dari pekerjaan adalah suatu maslahat"

"Sebab itu, jangan engkau merasa gundah terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu, karena semuanya sudah atas izin Allah. Jangan banyak mengeluh karena hanya akan menambah kegelisahan"

"Perbanyaklah bersyukur, ALHAMDULILLAH, itu yang akan mendatangkan kebahagiaan. Terus ucap Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya"

"Selama kita masih bisa tidur tanpa obat tidur, kita masih bisa bangun tidur hanya dengan satu bunyi suara, kita terbangun tanpa melihat adanya alat-alat medis yang menempel di tubuh kita, itu pertanda bahwa kita hidup sejahtera"

"Jangan selalu melihat ke belakang karena di sana ada masa lalu yang menghantuimu. Jangan selalu melihat ke depan karena terkadang ada masa depan yang membuatmu gelisah. Namun lihatlah ke atas karena di sana ada ALLAH yang membuatmu bahagia"

"Tidak harus banyak teman agar engkau menjadi populer. Singa sang raja hutan lebih sering berjalan sendirian. Tapi kawanan domba selalu bergerombol".

"Hidup ini akan terus berlanjut baik itu engkau tertawa ataupun menangis, karena itu jangan jadikan hidupmu penuh kesedihan yang tidak bermanfaat sama sekali"

"Berlapang dadalah, maafkanlah, dan serahkan urusan manusia kepada ALLAH, karena engkau, mereka, dan kita semua, semuanya akan berpulang kepada Nya"

"Jangan Tinggalkan Sholatmu Sekali pun. Karena di sana, jutaan manusia yang berada di bawah tanah, sedang berharap sekiranya mereka diperbolehkan kembali hidup mereka akan bersujud kepada Allah SWT walau sekali sujud".

"Jangan selalu bersandar pada cinta, karena itu jarang terjadi"

"Jangan bersandar kepada manusia karena ia akan pergi. Tapi bersandarlah kepada Allah SWT, Tuhan YME, karena Dialah yang menentukan segala nya".


MASLOW: TEORI HIERARKI KEBUTUHAN

Kamis, 28 April 2022

 


Pada hakikatnya, setiap manusia memiliki kebutuhan dasar yang berbeda-beda untuk memotivasi hidupnya. Setiap kebutuhan memiliki jenjang dalam pemenuhannya. Terkait dengan kebutuhan manusia, ada satu teori terkenal yang dikemukan oleh Abraham Maslow yang merupakan seorang teoretikus dan psikolog, pada tahun 1943.

Hierarki ini menunjukkan jika manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan dasar sebelum memenuhi kebutuhan lain. Lantas, apa saja kebutuhan dasar yang diperlukan manusia?

Maslow mendata kebutuhan-kebutuhan berdasarkan potensinya ada lima yaitu.

1. Physiological (Kebutuhan Psikologi)

Merupakan kebutuhan untuk mempertahankan hidup secara fisik, seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tidur, dan kebutuhan utama lainnya

2. Safety (Kebutuhan Rasa Aman)

Merupakan kebutuhan rasa aman yang di inginkan oleh setiap manusia dimanapun berada seperti keamanan, kestabilan, bebas dari ancaman dan kenyamanan.

3. Love & Belongingness (Kebutuhan untuk dicintai dan dimiliki)

Merupakan kebutuhan untuk mencintai, keterlibatan dalam masyarakat dan komunitas seeperti friendhip, keluarga, dan lingkungan.

4. Esteem (Kebutuhan untuk Dihargai)

kebutuhan ini merupakan bagaimana cara kita untuk menghargai diri sendiri, mendapat penghargaan dari orang lain / status dalam masyarakat dan kehormatan.

5. Self Actualization (Kebutuhan untuk Mengakualisasikan Diri)

Keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri untuk menyadari semua potensi dirinya dengan mengembangkan dan memajukan potensi diri atau meng-upgrade diri, serta menjadi pribadi yang lebih kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya.

 

Ketika kebutuhan di level rendah sudah terpenuhi maka setiap individu  akan merasa kebutuhannya berganti, naik ke level yang lebih tinggi. Misalnya, bermula dari hanya butuh makan, minum, pakaian & tempat tinggal (level 1, kebutuhan fisiologis),

setelah level 1 terpenuhi,  akan naik ke level 2 dan kita  merasa butuh keamanan (jaminan setiap bulan ada makan, minum & tempat tinggal).

Setelah level 2 terpenuhi, maka akan mulai naik ke level 3 yaitu kebutuhan cinta dan rasa memiliki (persahabatan).

ketika level 3 terpenuhi, tapi merasa belum puas, mengapa demikian ?

Karena secara psikologis kebutuhan kita naik ke level 4 yaitu harga diri. Mulai membanding-bandingkan diri sendiri dan pencapaian orang lain.

Kalau sudah punya pencapaian (misalnya sudah naik pangkat ) tapi masih merasa gelisah? Hal ini terjadi karena secara ilmu kejiwaan kebutuhan kita naik ke level 5, yaitu aktualisasi diri, kebutuhan untuk memenuhi potensi diri sendiri yang bisa tercapai jika kamu berkontribusi pada kehidupan masyarakat luas.

“One can choose to go back toward safety or forward toward growth. Growth must be chosen again and again; fear must be overcome again and again.” ― Abraham Maslow

Manajemen Waktu

Minggu, 06 Juni 2021


Setiap orang memilki waktu 24 jam dalam sehari, namun tidak semua orang dapat menggunakan waktunya untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya, manajemen waktu. Keterampilan manajemen waktu merupakan keterampilan penting yang akan membantu kita menyusun pekerjaan agar dapat terorganisir dengan baik. Pernahkan kita merasa dalam sehari pekerjaan dirasa begitu banyak bahkan waktu yang kita miliki serasa tidak cukup karena dikejar deadline. Namun di sisi lain terkadang kita merasa gabut. Waktu serasa longgar, pekerjaan bisa selesai di siang hari dan sleebinya sampai jam pulang kerja kita tidak tau mau melakukan aktivitas apa lagi. Nah, itulah mengapa kita perlu mengetahui tentang manajemen waktu. Manajemen waktu merupakan kemampuan kita untuk mengontrol waktu terhadap jadwal pekerjaan dan mampu menerapkan fleksibilitas dalam mengubah jadwal kerja tanpa mengurangi kualitas hasil pekerjaan kita.

Menunda pekerjaan merupakan musuh utama dalam manajemen waktu. Banyak waktu yang hilang begitu saja karena menunda pekerjaan tanpa suatu alasan yang jelas dan biasanya penundaan ini terjadi dikarenakan pekerjaan yang kelihatan tidak menyenangkan atau tujuan dan sasaran yang tidak jelas. oleh karena itu, apabila sedang menghadapi suatu persoalan sebaiknya kita mengerjakan bagian yang tersulit dahulu dan apabila memungkinkan kita bisa belar mendelegasikan job desk kita namun tetan dengan kontrol yang ketat. Selain itu, upgrade motivasi dan semangat diri juga satu hal yang penting.

Sejatinya inti dari manajemen waktu adalah prioritas. Prioritas menentukan kegiatan mana yang harus kita dahulukan, mana yang mesti dikerjakan pertama kali agar bisa melanjutkan pekerjaan lainnya dan berapa lama prosesnya.

skala prioritas, biasanya terbagi dalam empat kuadran yaitu:

kuadran I :  penting dan mendesak

kuadran II :  tidak penting dan mendesak

kuadran III :  penting dan tidak mendesak

kuadran IV:  tidak penting dan tidak mendesak

Mengapa mengatur prioritas adalah hal yang penting? Dengan adanya skala prioritas kita jadi tahu apa saja yang mesti kita kerjakan dengan urutan dan tujuan yang jelas sehingga kita tidak lagi bingung dalam mengerjakan tanggug jawab dan kegiatan dalam satu waktu.


 

Digital Marketing 101

Minggu, 23 Mei 2021


    
Pada sesi Leader Talk Value Institut Teknologi dan Bisnis Kalla bulan Mei, saya berkesempatan untuk mengisi sesi dengan membawakan topik Marketing Digitalization. Tema ini merupakan tema yang telah ditentukan oleh culture agent Kalla Group untuk diangkat dalam setiap kegiatan culture pada bulan Mei. Summary yang saya sampaikan dalam sesi LTV pekan lalu akan saya sampaikan pada tulisan kali ini :) 

Berdasarkan data dari hootsuite per Januari 2021, dari 274.900.000 penduduk di Indonesia, sudah sebanyak 73% nya merupakan pengguna internet dan sebanyak 61% penduduk aktif di sosial media. Sedangkan dari sisi e-commerce, sebanyak 93% pengguna internet mencari produk yang ingin mereka beli secara online dan 87% pengguna internet sudah pernah membeli produk secara online. Berdasarkan data digital landscape tersebut, bisa kita simpulkan bahwa sudah banyak sekali penduduk di indonesia yang memanfaatkan internet untuk mencari barang yang mereka inginkan dan bisa dibayangkan bahwa besarnya kesempatan kita dalam pemasaran jika kita mengikuti trend di digital marketing.
source: hootsuite.com

Digital marketing merupakan suatu cara untuk mempromosikan suatu merk atau produk melalui saluran digital yang dapat diakses melalui internet kapan pun dan dimanapun. Berikut merupakan kelebihan dari digital marketing:

1. Target Akurat

pada digital marketing, kita bisa menetukan target audiens yang akan kita sasar dan berpotensial menjadi customer kita. Seperti misalnya usia dan asal daerah audiens.

2. Terukur

Seluruh platform digital yang kita gunakan pada digital markering pasti ada data yang bisa menjadi alat ukur. Pentingnya data ini yang akan kita gunakan untuk mengukur keberhasilan suatu konten kita pada platform digital marketing apakah caranya sudah benar atau masih perlu dilakukan improvement.

3. Komunikasi dua arah

Jika pada tradisional marketing seperti koran atau radio kita tidak bisa langsung mengetahui respon audiens atas konten atau produk kita, dengan digital marketing kita bisa langsung mendapatkan feedback dan bisa berkomunikasi langsung dengan audiens atau customer kita.

4. Murah

Dengan menggunakan digital marketing, biaya yang dikeluarkan lebih efisien dan bisa disesuaikan dengan budget.

Saat ini ada banyak seklai platform yang bisa digunakan di digital marketing seperti: sosial media, instant messaging marketing, search engine optimization, dan masih banyak lagi tools digital lainnya. Salah satu jenis digital marketing yang paling banyak digunakan adalah sosial media marketing. Sosial media marketing adalah cara pemarasan untuk mempromosikan konten (produk/jasa) di saluran media sosial. Baisanya di sosial media marketing, kita menetukan objoktifnya apa seperti misalnya untuk meningkatkan brand awareness atau engagement. Engagement adalah hubungan antara seller dan buyer.



 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS